Data Laporan Keuangan PT ADARO ENERGY, Tbk. Tahun 2007- 2008
Berikut adalah data laporan keuangan (Neraca Konsolidasi dan Laporan Laba –Rugi PT Adaro energy, tbk. pada tahun 2007 hingga 2008. Sebenarnya, dalam tugas ini kelompok harus menyajikan analisis mengenai laporan keuangan perusahaan pada periode tahun 2005 hingga 2009, akan tetapi karena perusahaan ini didirikan pada Juli 2004, perusahaan saat itu masih dalam tahap Pra-Operasi. Laporan keuangan dari anak-anak perusahaan utama belum dikonsolidasikan. Maka pada tahun 2007 , laporan keuangan perusahaan ini disajikan kembali untuk mencerminkan pembelian tambahan kepemilikan SIS, ATA dan MSW yang dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interests) dan penyesuaian beban Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2004, 2005, 2006 dan 2007 karena adanya perbedaan interpretasi peraturan perpajakan sehubungan dengan transaksi Leveraged Buyout. Laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya yang disajikan di atas tidak mencerminkan efek dari penyajian kembali ini. Berikut adalah data laporan keuangan perusahaan:
PT ADARO ENERGY Tbk (DAHULU PT PADANG KARUNIA) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
* Disajikan kembali |
Analisis Laporan Keuangan
Rasio Finansial atau Rasio Keuangan
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
Ratio Liquiditas tahun 2008
Ratio ini digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio), Rasio Lancar (current ratio).
1. Current ratio = aktifa lancar : hutang lancar
= 7.856.799 : 6.721.627
= 1,1688 x
2. Quick ratio = (aktifa lancar-persediaan) : kewajiban lancar
= (7.856.799 - 286.826) : 6.721.627
= 1,1262 x
3. Cash ratio = (kas + surat berharga) : hutang lancar
=( 2.415.853 + 1.096.081) : 6.721.627
= 0,5224 x
Analisis Likuiditas Perusahaan :
Sebuah rasio lancar kurang dari satu tidak menunjukkan bahwa suatu perusahaan bangkrut atau tidak mampu membayar tagihan tersebut. Pertama kewajiban lancar adalah mereka yang jatuh tempo dalam satu tahun, dan belum tentu hari ini. Kedua, kewajiban lancar mungkin termasuk pinjaman di bawah garis revolving kredit yang dapat diperpanjang. Ketiga, perusahaan dapat memiliki akses ke dana di bawah garis kredit-, dari penjualan aset, atau sumber lain.
Ratio Efisiensi atau Aktifitas tahun 2008
Ratio ini digunakan oleh perusahaan untuk mengukur penggunaan aset perusahaan. rasio ini digunakan untuk memanfaatkan aset milik perusahaan dikaitkan dengan efisiensi perusahaan.
1. Average collection period = piutang usaha : penjualan kredit harian
= 2.917.437: (18.092.502: 360)
=58,0504
2. Account receivables turnover = penjualan kredit : piutang
= 18.092.502: 2.917.437
= 6,2015
3. Total asset turnover = penjualan : total aktiva/asset
= 18.092.502 : 33.720.170
= 0,5265
4. Inventory turnover = HPP : persediaan
= 13.149.270 : 286.826
= 45,8440
5. Fixed asset turnover = penjualan : aktiva tetap
= 18.092.502: 25.863.371
= 0,6995
Analisis Efisiensi Perusahaan :
Rasio perputaran piutang usaha menunjukkan seberapa cepat perusahaan menagih kreditnya yang diukur oleh lamanya piutang dagang ditagih atau “perputaran piutang usaha” selama tahun tersebut. Jika semakin cepat perusahaan dapat menagih piutangnya, maka semakin baik tingkat Average Collection Periodnya.
Perputaran persediaan menandakan likuiditas relatif persediaan yang diukur dengan berapa kali penggantian persediaan perusahaan selama tahun tersebut.
Ratio Leverage tahun 2008
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE (Time Interest Earned).
1. Debt ratio = total hutang jangka panjang : total asset/aktiva
= 12.970.919 ; 33.720.170
= 0,3847
2. Equity ratio = total modal : total asset
=14.009.245 : 33.720.170
= 0,4154
3. Debt to equity ratio = total hutang : total modal
= 19.692.546 : 14.009.245
= 1,4057
4. Operating profit margin = laba operasi : penjualan
= 4.211.858 : 18.092.502
= 0,2328
Analisis Leverage Perusahaan :
Rasio ini menunjukkan perbandingan-perbandingan data keuangan mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi aktivitas pendanaan perusahaan serta juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk melihat resiko finansial perusahaan. analisis dari aspek leverage ini dapat dilihat dari nilai Debt ratio, Equity ratio, Debt to equity ratio, Operating profit margin
Rasio Profitabilitas tahun 2008
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain: GPM (Gross Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to Total Asset), ROE (Return On Equity).
1. Net profit margin = pendapatan bersih : penjualan
= 887.198 : 18.092.502
= 0,0496
= 4,96 %
2. OIROI = laba operasi : total asset
= 4.211.858 : 33.720.170
= 0,1249
= 12,49 %
3. ROE = pendapatan bersih : total modal
= 887.198 : 14.009.245
= 0,0629
= 6,29%
4. ROA = pendapatan sebelum bunga & pajak : total asset
= 0,026
= 2,6 %
Analisis Profitabilitas Perusahaan :
Pengembalian hasil ekuitas adalah fungsi dari kinerja operasi, yang diukur dengan ROA, dan leverage keuangan, yang diukur dengan rasio aset terhadap ekuitas. Kenaikan ROE dibawa oleh leverage keuangan yang lebih tinggi dan disertai dengan risiko keuangan yang lebih tinggi, dan mungkin tidak diinginkan. Di sisi lain peningkatan dalam ROE karena peningkatan profitabilitas dan efisiensi selalu diinginkan.
Ketika ROA dinyatakan lebih besar dari 1 % ,belum bisa dikatakan investasinya sudah baik. Karena, ROA adalah ukuran kinerja saat ini, dan sebagai investor Anda lebih memperhatikan tentang kinerja masa depan, seperti pertumbuhan penjualan di masa mendatang, arus kas, dan profitabilitas.
Akhirnya, laba atas investasi Anda tidak tergantung pada nilai buku aktiva perusahaan.
Analisis DuPont
Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menggunakan suatu system analisis yaitu analisis Du Pont System. Analisis ini menunjukkan hubungan antara ROI,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan dan penurunan kinerja keuangan dengan menggunakan Du Pont System. Obyek penelitian yang dipakai adalah PT Adaro Energy, Tbk.
Ikhtisar Keuangan PT Adaro, Tbk. Tahun 2007 dan 2008
Ikhtisar Keuangan Penting (dalam jutaan Rupiah)
PT Adaro Energy Tbk | 2007 | 2008 | |||
Modal Kerja Bersih | (120.298) | 1.135.172 | |||
Jumlah Aset | 14.688.683 | 33.720.170 | |||
Jumlah Kewajiban | 11.979.726 | 19.692.546 | |||
Pinjaman Berbunga | 7.426.288 | 11.038.941 | |||
Jumlah Ekuitas | 2.150.554 | 14.009.245 | |||
Penjualan Bersih | 11.592.640 | 18.092.502 | |||
Beban Pokok Pendapatan | 9.089.223 | 13.149.270 | |||
Laba Kotor | 2.503.417 | 4.943.232 | |||
Laba Operasi | 2.252.519 | 4.211.858 | |||
EBITDA | 2.423.080 | 4.454.674 | |||
Laba Bersih | 88.534 | 887.198 | |||
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar | 1.436.280 | 25.469.531 | |||
Laba Bersih per Saham (Rp/saham) | 62 | 35 | |||
Belanja Modal | 914.312 | 2.200.916 | |||
Arus Kas Operasi | 2.990.704 | 678.382 | |||
Arus Kas Bersih | 2.339.934 | 791.984 |
Analisis DuPont tahun 2008:
Dari data di atas, dapat diketahui total penjualan bersih pada tahun 2008 sebesar Rp 18.092.502.000.000,00 dan total biaya sebesar Rp 13.149.270.000.000,00.
Total Assets Turnover, dan Profit Margin. Unsur-unsur dalam Profit Margin adalah tingkat penjualan, total biaya, dan laba bersih yang dihasilkan, sedangkan unsur dalam Total Assets Turnover adalah penjualan dan seluruh aktiva perusahaan. Dapat dikatakan bahwa PT Adaro Energy, Tbk. ini tergolong perusahaan yang baiik karena nilai perbandingan antara penjualan bersih dengan beban pokok penjualan selama satu tahun terakhir menunjukkan nilai yang baik pula.