Minggu, 28 November 2010

Laporan Analisis Keuangan PT.ADARO Tbk 2007-2008


Data Laporan Keuangan PT ADARO ENERGY, Tbk. Tahun 2007- 2008
Berikut adalah data laporan keuangan (Neraca Konsolidasi dan Laporan Laba –Rugi PT Adaro energy, tbk. pada tahun 2007 hingga 2008. Sebenarnya, dalam tugas ini kelompok harus menyajikan analisis mengenai laporan keuangan perusahaan pada periode tahun 2005 hingga 2009, akan tetapi karena perusahaan ini didirikan pada Juli 2004, perusahaan saat itu masih dalam tahap Pra-Operasi. Laporan keuangan dari anak-anak perusahaan utama belum dikonsolidasikan. Maka pada tahun 2007 , laporan keuangan perusahaan ini disajikan kembali untuk mencerminkan pembelian tambahan kepemilikan SIS, ATA dan MSW yang dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interests) dan penyesuaian beban Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2004, 2005, 2006 dan 2007 karena adanya perbedaan interpretasi peraturan perpajakan sehubungan dengan transaksi Leveraged Buyout. Laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya yang disajikan di atas tidak mencerminkan efek dari penyajian kembali ini. Berikut adalah data laporan keuangan perusahaan:
PT ADARO ENERGY Tbk
(DAHULU PT PADANG KARUNIA) DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

Catatan

2008

2007*






ASET LANCAR





Kas dan setara kas
2a, 5

2.415.853

831.840
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya -
    bagian jangka pendek
2a, 6

-

64.595
Efek yang tersedia untuk dijual
2f, 7

1.096.081

1.734.330
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
    sejumlah Rp nihil (2007: Rp nihil)






- Pihak ketiga
2d, 8

2.116.295

1.153.572

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d, 8, 38a

215.591

396.571
Piutang lain-lain dari pihak ketiga


18.043

60.727
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
9

567.508

83.638
Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang
    sejumlah Rp nihil (2007: Rp nihil)





Pajak dibayar dimuka
2q, 37a

286.826

153.997
Pajak yang bisa dipulihkan kembali
2q, 37b

709.722

210.171
Biaya keuangan yang ditangguhkan, bersih jangka pendek
  
2n, 12

36.243

16.269
Biaya yang ditangguhkan, bersih






- bagian jangka pendek
2o

-

49.776
Aset lancar lain-lain


89.967

4.038
Jumlah aset lancar


7.856.799

4.997.672






ASET TIDAK LANCAR





Piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d, 38b

2.243

26.128
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan
    sejumlah Rp 1.964.951
    (2007: Rp 1.364.994)
2h, 2i, 13

5.924.184

3.558.698
Investasi pada perusahaan asosiasi
2f, 14

5.594

4.868
Properti pertambangan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi
    sejumlah Rp 255.349 (2007: Rp 46.593)
2b, 15

10.470.181

118.362
Goodwill, setelah dikurangi akumulasi amortisasi
    sejumlah Rp 425.632 (2007: Rp 36.684)
2b, 16

9.128.419

1.225.532
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan,
    setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah
    Rp 304.223 (2007: Rp 258.857)
2j, 11

97.651

86.828
Pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
38c

-

4.498.016
Biaya keuangan yang ditangguhkan, bersih - bagian jangka panjang
2n, 12

144.292

59.728
Biaya yang ditangguhkan, bersih - bagian jangka panjang
2o

5.370

12.590
Aset pajak tangguhan
2q, 37e

43.824

36.823
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya - bagian
    jangka panjang
2a, 6

11.036

11.236
Aset tidak lancar lain-lain


30.577

52.202






Jumlah aset tidak lancar


25.863.371

9.691.011






JUMLAH ASET


33.720.170

14.688.683






KEWAJIBAN LANCAR





Pinjaman jangka pendek:






- Hutang bank
19

876.000

447.045

- Pinjaman lain-lain dari pihak ketiga
20

-

191.677
Hutang usaha






- Pihak ketiga
17

2.391.923

1.505.851

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
17, 38d

249.386

182.322
Hutang pajak
2q, 37c

1.151.214

1.020.045
Beban yang masih harus dibayar
18

265.093

306.127
Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun:






- Hutang sewa pembiayaan
2k, 22

334.810

125.728

- Hutang bank
23

818.538

747.892

- Pinjaman lain-lain dari pihak ketiga
24

-

6.594

- Hutang derivatif
2s, 25

51.112

-
Hutang lancar lain-lain


7.051

1.237
Hutang royalti
21

576.500

583.452






Jumlah kewajiban lancar


6.721.627

5.117.970






KEWAJIBAN TIDAK LANCAR





Hutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
akan jatuh tempo dalam satu tahun:

38e


6.339


8.765

- Hutang sewa pembiayaan
2k, 22

683.651

243.036

- Hutang bank
23

8.325.942

5.535.428

- Pinjaman lain-lain:







- Pihak ketiga
24

-

23.753


- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
38f

-

10.945

- Pinjaman subordinasi
26

-

94.190

- Hutang derivatif
2s, 25

157.633

-
Kewajiban pajak tangguhan
2q, 37f

3.144.306

473.922
Penyisihan imbalan karyawan
2p

56.657

50.195
Biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar
2m, 27

596.391

421.522






Jumlah kewajiban tidak lancar


12.970.919

6.861.756






HAK MINORITAS
2b, 28a

18.379

558.403






EKUITAS





Modal saham - modal dasar 80.000.000.000 lembar
    (2007: 80.000.000.000 lembar) ditempatkan dan disetor penuh
    31.985.962.000 lembar (2007: 20.624.780.000 lembar),
    dengan nilai nominal per saham Rp 100 (2007: Rp 100)
29

3.198.596

2.062.478
Tambahan modal disetor
2v, 30

10.732.663

-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
2c

39.926

18.696
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
2w, 31

(191.843)

325.119
Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
32

4.188

-
Cadangan nilai wajar


(196.426)

2.946
Laba ditahan/(akumulasi kerugian)


422.141

(258.685)






Jumlah ekuitas


14.009.245

2.150.554






JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS


33.720.170

14.688.683






                                 
                                 * Disajikan kembali


Analisis Laporan Keuangan
Rasio Finansial atau Rasio Keuangan
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.

Ratio Liquiditas tahun 2008
Ratio ini digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio), Rasio Lancar (current ratio).
1.      Current ratio                           =  aktifa lancar : hutang lancar
                                                      =  7.856.799 : 6.721.627
                                                      =  1,1688 x
2.      Quick ratio                              = (aktifa lancar-persediaan) : kewajiban                                                                                                         lancar
= (7.856.799 - 286.826) : 6.721.627
= 1,1262 x

3.      Cash ratio                                = (kas + surat berharga) : hutang lancar
=( 2.415.853 + 1.096.081) : 6.721.627
= 0,5224 x

Analisis Likuiditas Perusahaan :
Sebuah rasio lancar kurang dari satu tidak menunjukkan bahwa suatu perusahaan bangkrut atau tidak mampu membayar tagihan tersebut. Pertama kewajiban lancar adalah mereka yang jatuh tempo dalam satu tahun, dan belum tentu hari ini. Kedua, kewajiban lancar mungkin termasuk pinjaman di bawah garis revolving kredit yang dapat diperpanjang. Ketiga, perusahaan dapat memiliki akses ke dana di bawah garis kredit-, dari penjualan aset, atau sumber lain.

Ratio  Efisiensi atau Aktifitas tahun 2008

Ratio ini digunakan oleh perusahaan untuk mengukur penggunaan aset perusahaan. rasio ini digunakan untuk memanfaatkan aset milik perusahaan dikaitkan dengan efisiensi perusahaan.

1.      Average collection period                        =      piutang usaha : penjualan kredit         harian
= 2.917.437: (18.092.502: 360)
=58,0504
2.      Account receivables turnover       = penjualan kredit : piutang
= 18.092.502: 2.917.437
= 6,2015
3.      Total asset turnover                       = penjualan : total aktiva/asset
= 18.092.502 : 33.720.170
= 0,5265
4.      Inventory turnover                        = HPP : persediaan
= 13.149.270 : 286.826
= 45,8440
5.      Fixed asset turnover                      =  penjualan : aktiva tetap
= 18.092.502: 25.863.371
= 0,6995

Analisis Efisiensi Perusahaan :
Rasio perputaran piutang usaha menunjukkan seberapa cepat perusahaan menagih kreditnya yang diukur oleh lamanya piutang dagang ditagih atau “perputaran piutang usaha” selama tahun tersebut. Jika semakin cepat perusahaan dapat menagih piutangnya, maka semakin baik tingkat Average Collection Periodnya.
Perputaran persediaan menandakan likuiditas relatif persediaan yang diukur dengan berapa kali penggantian persediaan perusahaan selama tahun tersebut.


Ratio Leverage tahun 2008

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE (Time Interest Earned).

1.      Debt ratio                          = total hutang jangka panjang : total asset/aktiva
= 12.970.919 ; 33.720.170
= 0,3847
2.      Equity ratio                       = total modal : total asset
=14.009.245 : 33.720.170
= 0,4154
3.      Debt to equity ratio           = total hutang : total modal
= 19.692.546 : 14.009.245
= 1,4057

4.      Operating profit margin    = laba operasi : penjualan
=  4.211.858 : 18.092.502
= 0,2328


Analisis Leverage Perusahaan :
Rasio ini menunjukkan perbandingan-perbandingan data keuangan mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi aktivitas pendanaan perusahaan serta juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk melihat resiko finansial perusahaan. analisis dari aspek leverage ini dapat dilihat dari nilai Debt ratio, Equity ratio, Debt to equity ratio, Operating profit margin


Rasio Profitabilitas tahun 2008

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain: GPM (Gross Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to Total Asset), ROE (Return On Equity).


1.      Net profit margin              = pendapatan bersih : penjualan
= 887.198 : 18.092.502
= 0,0496
= 4,96 %


2.      OIROI                              = laba operasi : total asset
= 4.211.858 : 33.720.170
= 0,1249
= 12,49 %

3.      ROE                                  = pendapatan bersih : total modal
= 887.198 : 14.009.245
= 0,0629
= 6,29%
4.      ROA                                 = pendapatan sebelum bunga & pajak : total asset
= 0,026
= 2,6 %



Analisis Profitabilitas Perusahaan :
Pengembalian hasil ekuitas adalah fungsi dari kinerja operasi, yang diukur dengan ROA, dan leverage keuangan, yang diukur dengan rasio aset terhadap ekuitas. Kenaikan ROE dibawa oleh leverage keuangan yang lebih tinggi dan disertai dengan risiko keuangan yang lebih tinggi, dan mungkin tidak diinginkan. Di sisi lain peningkatan dalam ROE karena peningkatan profitabilitas dan efisiensi selalu diinginkan.

Ketika ROA dinyatakan lebih besar dari 1 % ,belum bisa dikatakan investasinya sudah baik. Karena, ROA adalah ukuran kinerja saat ini, dan sebagai investor Anda lebih memperhatikan tentang kinerja masa depan, seperti pertumbuhan penjualan di masa mendatang, arus kas, dan profitabilitas.
Akhirnya, laba atas investasi Anda tidak tergantung pada nilai buku aktiva perusahaan.






Analisis DuPont
Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menggunakan suatu system analisis yaitu analisis Du Pont System. Analisis ini menunjukkan hubungan antara ROI,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan dan penurunan kinerja keuangan dengan menggunakan Du Pont System. Obyek penelitian yang dipakai adalah PT Adaro Energy, Tbk. 


Ikhtisar Keuangan PT Adaro, Tbk. Tahun 2007 dan 2008
Ikhtisar Keuangan Penting (dalam jutaan Rupiah)



PT Adaro Energy Tbk



2007
2008

Modal Kerja Bersih



(120.298)
1.135.172
Jumlah Aset



14.688.683
33.720.170
Jumlah Kewajiban



11.979.726
19.692.546
Pinjaman Berbunga



7.426.288
11.038.941
Jumlah Ekuitas



2.150.554
14.009.245
Penjualan Bersih



11.592.640
18.092.502
Beban Pokok Pendapatan



9.089.223
13.149.270
Laba Kotor



2.503.417
4.943.232
Laba Operasi



2.252.519
4.211.858
EBITDA



2.423.080
4.454.674
Laba Bersih



88.534
887.198
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar



1.436.280
25.469.531
Laba Bersih per Saham (Rp/saham)



62
35
Belanja Modal



914.312
2.200.916
Arus Kas Operasi



2.990.704
678.382
Arus Kas Bersih



2.339.934
791.984


Analisis DuPont tahun 2008:
Dari data di atas, dapat diketahui total penjualan bersih pada tahun 2008 sebesar Rp 18.092.502.000.000,00 dan  total biaya sebesar Rp 13.149.270.000.000,00.
Total Assets Turnover, dan Profit Margin. Unsur-unsur dalam Profit Margin adalah tingkat penjualan, total biaya, dan laba bersih yang dihasilkan, sedangkan unsur dalam Total Assets Turnover adalah penjualan dan seluruh aktiva perusahaan. Dapat dikatakan bahwa PT Adaro Energy, Tbk. ini tergolong perusahaan yang baiik karena nilai perbandingan antara penjualan bersih dengan beban pokok penjualan selama satu tahun terakhir menunjukkan nilai yang baik pula.